Aborsi Bisa Berdampak Pada Kematian

Oleh dr. deasy Ayuningtyas Tandio


Apa itu aborsi ?


Secara medis, aborsi adalah berakhir atau gugurnya kehamilan sebelum kandungan mencapai usia 20 minggu, yaitu sebelum janin dapat hidup diluar kandungan secara mandiri. Tindakan aborsi dapat legal bila sesuai indikasi medis, tetapi dapat pula ilegal bila dilakukan tidak sesuai dengan indikasi medis.


Tindakan aborsi mengandung resiko yang cukup tinggi jika dilakukan tidak sesuai standar profesi medis. Misalnya dengan menggunakan ramuan atau obat-obatan yang keras, pijatan pada rahim agar janin terlepas dari rahim yang pada akhirnya dapat memunculkan pendarahan, menggunakan alat bantu tradisional yang tidak steril (misalnya ujung bambu yang diruncingkan) yang dapat mengakibatkan pendarahan maupun infeksi pada rahim.



Alasan-alasan yang membuat remaja mengambil tindakan aborsi biasanya kerena ingin melanjutkan sekolah atau kuliah, takut pada kemarahan orang tua, belum siap secara mental dan ekonomi untuk menikah atau mempunyai anak, malu pada lingkungan sosial bila ketahuan hamil sebelum nikah, tidak mencintai pacar yang menghamili karena hubungan seks terjadi karena iseng saja, sampai kehamilan karena perkosaan.


Apa dampak aborsi ?


Aborsi yang dilakukan secara sembarangan yaitu oleh mereka yang tidak terlatih untuk melakukan hal tersebut, sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan serta dapat berdampak hingga kematian bagi ibu hamil. Pendarahan yang terus menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama kematian wanita yang melakukan aborsi.


Pendarahan dan infeksi juga dapat membuat wanita yang pernah melakukan aborsi jadi sulit atau tidak bisa hamil (mandul) pada saat sudah menikah dikemudian hari. Disamping itu, aborsi juga berdampak pada kondisi psikologis. Perasaan bersalah seringkali menghantui pasangan, khusus wanita, setelah mereka melakukan tindakan aborsi.


Oleh karena itu konseling dengan dokter mutlak diperlukan kepada pasangan sebelum mereka memutuskan untuk melakukan tindakan aborsi. Tindakan aborsi harus diyakinkan merupakan tindakan terakhir jika alternatif lain sudah tidak dapat diambil.


Remaja sebaiknya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah karena dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan yang berujung pada aborsi. Alih-alih berhasil melakukan aborsi, malah kehilangan rahimnya sehingga tidak akan pernah bisa memiliki anak yang dilahirkannya sendiri.


Sumber : Bali Post, 7 September 2008


Powered by Qumana


1 komentar:

kakara mengatakan...

informasi bagus... :)
denger aborsi... ngeri ..

Posting Komentar

  • lowongan kerja di rumah